18 juni 2013 dilangsungkan pertemuan koordinasi dan evaluasi rujukan PONEK kab/ kota se eks karesidenan Semarang bertempat di RSUD Tugurejo . Pertemuan dihadiri Dinkes Kab/Kota dan RSUD se eks kares Semarang beserta beberapa RS Swasta di Kota Semarang, juga RS Dr Kariadi sebagai pusat rujukan tertinggi di JAwa Tengah dan RS Tugurejo sebagai salah satu RS Rujukan regional di Jawa Tengah.
Adapun Nara Sumber dari pertemuan tersebut : Dinkes Prov Jateng, Dinkes Kota Semarang dan RS Tugurejo oleh Kabid Pelayanan yang memaparkan tentang Pelaksanaan PONEK di RSUD Tugurejo.Pertemuan dibuka oleh Direktur RSUD Tugurejo mewakili Kepala DInas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang antara lain menyampaikan perlunya penguatan PONEK semua RS termasuk swasta dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan bayi di Jawa Tengah yang masuk tergolong tinggi, disamping itu perlunya meningkatkan koodinasi dan komunikasi jejaring PONEK di seluruh wilayah Jawa Tengah untuk mencegah jangan sampai terjadi kasus rujukan maternal maupun neonatal tidak bisa tertangani dengan baik.dan diselingi sambutan gerakan cuci tamngan untuk para tamu
Dinkes Provinsi Jawa Tengah menyampaikan perlunya mulai memperkuat operasionalisasi SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) yang akan sangat membantu dalam mempermudah proses rujukan dari pelayanan primer ke pelayanan sewkunder maupun tersier di rumah sakit – rumah sakit rujukan PONEK. Bila SPGDT dapat berjalan dengan lancer maka minimal informasi seperti jumlah tempat tidur tersedia, ICU, PICU, NICU, dokter spesialis, ambulance dan sarana lainnya dapat diakses dengan mudah melalui sistem SPGDT yang dioperasionalkan berbasis web yang dapat di klik pada website dinkesjatengprov.go.id . Perlu kesiapan masing-masing RS rujukan dan Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam mendukung penyiapan SDM dan sarana prasarana untuk operasionalisasi sistem SPGDT ini.